Shuttle Service, Alternatif Transportasi Bandung Jakarta PP

Kehadiran jalan tol Cipularang yang mampu memangkas waktu tempuh Bandung –Jakarta PP semakin meningkatkan mobilitas kunjungan antara kedua kota besar tersebut. Alhasil, kebutuhan akan layanan moda transportasi pun turut meningkat. Peluang ini ditanggapi cepat oleh para pebisnis dengan membuka layanan travel point to point atau kerap disebut shuttle service. Berbeda dengan travel antar jemput yang lebih dulu dikenal orang, shuttle service menerapkan konsep satu titik pemberangkatan ke titik tujuan.

Citi Trans, salah satu penyedia shuttle service Bandung Jakarta PP (indra kh)

Kehadiran travel point to point telah merubah kebiasaan orang-orang – terutama para komuter – dalam memilih moda transportasi untuk perjalanan Bandung – Jakarta PP. Bila sebelumnya mereka hanya terpaku kepada moda transportasi bis, kereta api, travel antar jemput yang dipelopori 4848, dan sebagian kecil lagi menggunakan pesawat terbang, maka kini banyak yang menjatuhkan pilihannya kepada shuttle service.

Cukup banyak perusahaan penyedia layanan travel point to point yang bisa kita pilih. Sejumlah travel yang sudah dikenal diantaranya: Citi Trans, Xtrans, Cipaganti, TELE Trans, Transporter, Daytrans, Transline atau Baraya. Travel-travel ini memiliki tempat pemberangkatan atau tujuan yang berbeda-beda. Pilih saja tempat yang mendekati tujuan Anda. Sebagai contoh, jika dari Bandung tujuan kita adalah kawasan bisnis Sudirman, maka Citi Trans yang memiliki point di SCBD (Grand Lucky) bisa menjadi pilihan. Sebaliknya jika dari Jakarta kita akan menuju kawasan Cihampelas, Bandung maka Xtrans yang memiliki point di ruko The Promenade bisa menjadi pilihan.

Tarif shuttle service ini bervariasi, untuk Bandung – Jakarta atau sebaliknya berkisar antara Rp 35.000,- hingga Rp 65.000, -. Sedangkan untuk rute Bandung – Bandara Soekarno Hatta harganya sekitar Rp.120.000,-. Jenis mobil yang digunakan biasanya ada dua macam, yakni jenis Pregio dan Colt Diesel (sejenis Elf).

Travel-travel ini sebagian besar memiliki jadwal keberangkatan setiap satu jam sekali, sejak pukul 04.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Namun ada juga yang memberangkatkan penumpang setiap ½ jam sekali khusus untuk trayek-trayek tertentu.

Konsep 7 kursi pada salah satu penyedia travel (indra kh)

***

Berbicara masalah kenyamanan dalam perjalanan menggunakan travel, setiap orang tentu memiliki penilaian sendiri-sendiri. Setiap perusahaan travel menerapkan konsep yang berbeda-beda. Aspek pengaturan tempat duduk pada setiap mobil, misalnya. Ada yang menerapkan setiap kendaraan hanya mengangkut 7 orang (minus supir), ada yang 10 orang – 12 orang, bahkan ada yang berjejal dengan 14 orang. Dalam hal ini faktor harga ikut mempengaruhi.

Salah satu travel yang saya anggap cukup nyaman adalah Citi Trans. Selain jalannya tidak ugal-ugalan, setiap penumpangnya pun diberi keleluasaan tempat duduk dengan kursi jenis recleaning seat. Dalam setiap kendaarannya perusahaan ini hanya memberangkatkan 7 orang. Layanan tambahan lainnya adalah personal audio device, yakni sebuah headphone yang dipasang pada bagian samping setiap kursi. Jadi, jika para penumpangnya ingin mendengarkan musik atau siaran radio yang tersentral di bagian depan kendaraan, dia tinggal mendengarkannya via perangkat tersebut. Namun sayangnya, belakangan belum semua kendaraan Citi Trans dipasangi headphone.

Satu hal yang masih disayangkan dari travel-travel ini adalah masih dijumpainya sejumlah supir yang menjalankan kendaraannya dengan ugal-ugalan. Waktu tempuh memang boleh dipangkas, namun keselamatan penumpang tetap harus jadi prioritas.