Tukang Urut, Tak Lekang Dimakan Jaman Mei 12, 2008
Posted by indra kh in health and wellness, my-life, serbaneka, topics.trackback
Salah satu profesi unik yang tetap eksis hingga kini, bahkan akan bertahan hingga nanti adalah tukang urut. Konsumen para tukang urut ini pun tak dibatasi usia maupun golongan. Sangat beragam. Dari mulai anak sekolahan, atlet hingga para eksekutif, dari mulai penghuni rumah di gang-gang hingga apartemen dan real estate. Yang pasti, mereka akan menjadi orang paling dicari ketika seseorang mengalami patah tulang, terkilir, keseleo, masuk angin, ataupun hanya pegal-pegal.
“Tukang urut, profesi unik sepanjang masa (indrakh)”
Tingkat kemahiran tukang urut ini memang berbeda-beda. Sehingga ada yang memijatnya terasa sakit, ada juga yang tidak. Pun begitu dengan alat atau ramuan yang digunakan. Ada yang menggunakan minyak tawon, minyak sereh, balsem, air putih, air hangat, hingga ramuan khusus yang mereka buat dari berbagai macam rempah-rempah dan bahan lainnya.
Para tukang urut ini juga memiliki beragam cara untuk menawarkan jasanya. Ada yang berkeliling ke pemukiman-pemukiman menggunakan sepeda, atau jalan kaki sambil membunyikan alat semacam kecrek. Namun ada juga yang hanya akan membantu mengobati pasiennya jika ada yang memanggil mereka.
Berbeda dengan tukang urut yang sudah kesohor kemampuannya. Mereka tidak usah capek-capek berkeliling, karena konsumen biasanya akan mendatangi kediaman atau tempat praktek mereka. Bahkan tidak jarang para pasien harus antri karena banyaknya orang yang hendak diurut. Tukang urut seperti ini biasanya lebih banyak didatangi oleh para korban kecelakaan yang mengalami patah tulang, dan lain-lain.
Sisi tarif juga cukup bervariasi. Ada yang tidak menentukan berapa bayaran mereka, namun banyak juga yang sudah menentukan tarifnya. Namun rata-rata yang saya amati tarif mereka sekitar 15 ribu hingga 80 ribu rupiah per orang untuk sekali urut.
Setiap daerah biasanya memiliki tukang urut kawakan yang terkenal. Di kota Bandung dan sekitarnya kawasan Cigondewah, Dago Atas, atau Bongkor Lembang merupakan beberapa lokasi yang memiliki tukang urut mumpuni.
***
“Yan tertawa di atas penderitaan Rully yang sedang diurut di sela-sela meeting kami. Pijat diantara makanan dan notebook (indrakh)”
Yang menarik tukang urut ini pun ada yang bersedia bisa memberikan bantuannya kapan saja dan di mana saja. Tergantung keinginan pasien. Tukang urut yang mangkal di tempat-tempat umum pun sering saya lihat. Seperti di pelataran Masjid Raya Bandung misalnya. Tempat Kang Asep Goler, tukang urut kesohor mangkal. Bahkan sebuah aktivitas meeting pun bisa diramaikan oleh tukang urut. Misalnya saja pada meeting kami hari Sabtu (10/05) kemarin. Seperti tampak pada kedua photo di tulisan ini. Gambar-gambar tersebut bukan menunjukan aktivitas pijat saja. Itu adalah kegiatan meeting kami. Namun boleh jadi itu hanya berlangsung di tempat kami saja yang biasa menggelar meeting non formal: meeting lengkap dengan makan-makan, ngeband, tidur-tiduran, dan kini ditambah menu baru, yaitu mendatangkan tukang urut. 😀
Bagi Anda yang tertarik mengikuti cerita lebih lengkap tentang meeting yang aneh (plus pijat) ini bisa dibaca di blognya Pak Budi Rahardjo: “Meeting Yang Makin Aneh.”
Punya kisah menarik tentang tukang urut, atau memiliki info tentang tukang urut yang mumpuni? Silahkan berbagi cerita di sini.
Di luar negeri ada tidak ya, profesi tukang pijat? Jadi penasaran Mang Indra.
@ za: Naaah gak tau tuh, apa ada tukang urut juga di sana 😀
nyeri euy. ati-ati ah engke mah mun pustal deui.
@ Rully: wadawwww 😀
aih.. jadi hayang diurut euy ieu cangkeul pisan sampeannana.. 😦
can pernah ngasaan diurut, tp mun mijit batur mah kuring pernah… Heheu… 😀
@ GR: eeh naha? mau ngurut tapi takut diurut? heuheuheu
ado..ado..
pasti sakit..
@ diorockout: yang diphoto mah memang sakit 🙂
emang paling enak ktawa di atas penderitaan orang 😆
*digampar*
@ Edy: menertawakan orang lain memang suka lebih asyik, hihihi
Wahh saya udah kecanduan pijit ini…kalau turne, sebelum pulang udah telepon…maklum tukang pijitnya laris. Sakitnya setengah mati saat dipijit, tapi setelah itu tidurnya nyenyak.
@ edratna: memang kalau mencoba sekali dipijit, suka ketagihan bu
jadi ingat peritiwa tahun 2002, pernah kesrudug minibus. tdak luka tapi banyak tulang dan persendian yang kingser. wah, ternyata sembuhnya sama tukang urut, mas indra. kayaknya benar, kehadiran mereka masih tetap dibutuhkan meskipun zaman terus mengalami perubahan.
@ sawali: kadang dokter pun tak kuasa menyembuhkan secara cepat kalau sudah urusan tulang atau sendi seperti itu, ya pak
Wah apalagi kalo bagian yang tiba2 kalo dipijit jadi sakit, wah rasanya mak nyus tambah kalo teriak2.. abis itu jadi enteng semua.
@ Deniar: kalau dipijit sakit biasanya di situlah ada penyakitnya katanya kang 🙂
walaahhh…saya ndak terlalu suka dipijit..geli soalnya
dan ndak suka yang namanya dikasih balsem ato semacamnya.. 😐
@ tukangkopi: kalau dipijetnya pake kopi bukan pake balsem mau gak, mas? 😀
Katanya….. pijat yang bagus itu pijat yang menimbulkan rasa sakit. Apa benar begitu ya pak?? Tapi kalau di tukang cukur, sesudah cukurnya biasanya badan juga dipijat sedikit rasanya juga sudah cukup enak tuh…. hehehe…….
@ Yari NK: Kalau ada penyakitnya ada biasanya memang sakit katanya, pak. Biasanya itu berlaku untuk pijet refleksi. Oh iya dipijet di tukang cukur juga uenak pak 😀
Dipiijat mah memang uenak Kang…
@ Aki Herri: dahsyat juragan.. 😀
Dulu tahun 90-an saya pernah jatuh dari langit-langit rumah, akibatnya gigi rontok, beberapa sendi tangan, kaki dan pinggul ‘nyengsol’. Alhamduillah dengan jasa ahli tulang/tukang urut, persendian tangan, kaki dan pinggul saya kembali normal hingga saat ini.
@ Gajahkurus: Waduh sampai parah begitu, pak. Alhamdulillah tapi yah bisa ditangani
Dipijat kalo amaahlinya bikin seger buar, tapi kl yang odong2 mah malah nyeri teu paruguh
@ Catoer: makanya yang ahli suka ngantri, yah mas
mungkin kalau ada tempat pijat “syariah” kayaknya lebih berkembang itu mang!. DIJAMIN!
@ ipans: tertarik buka pijat syariah di Jatihandap?
“Kalo tukang urutku, kalo mijjit sakit tenan hihi, tapi hasilnya jadi sehat & seger di badan, ya moga yg suka urut artikel ini jadi tuntunan tk mengetahui tukang urut yg mumpuni.”
@ andri: masih suka diurut di mesjid yang deket Kodam Siliwangi, pak? 😀
tradisional tapi masih dicari
@ peyek: abadi hingga nanti, cak 🙂
hueee… aku suka sekali di urut kalau nene nene nya lagi kambuh! enak! geli sih tapi udahnya berasa ringan banget!
*jarang jarang itu merasa ringan hahauhauhau
@ natazya: jadi ketagihan gak? heuheuheu
Saya teh dari dulu pengen pisan dipijit euy, di daerah sekeloa katanya ada sih yang bisa pijit sampai badan tuh enteng dan kitanya sampai tertidur keenakan dipijit :))
@ Donny: cobain ke sekitar Dago Pojok, kang. Di situ ada tukang pijet termahsyur 🙂
Coba saya pingin lihat foto saat mas Yan yang diurut, pasti gantian Mas Rully yang ketawa ha ha ha
Paling sakit memang kalau di bagian telapak kaki tuh, terutama di jari-jari kaki …. waduh sakitnya minta ampun. Tapi setelah itu, tidur langsung pules, peredaran darah lancar semua 🙂
Bagus mas harus dibiasakan minimal sebulan sekali diurut untuk melancarkan peredaran darah, ya jaga-jaga aja, apalagi kita khan suka main futsal 🙂
@ Rayyan: sebelumnya yan lebih dulu memang yang diurut, dan dia juga hanya bisa meringis 😀
Dulu waktu ada gempa di Iran, kita sempat juga mengirimkan Ahli pijat tulang tapi ya sampe sana jadinya cuma nganggur aja,, ternyata orang Iran ga percaya patah tulanh bisa sembuh pake pijatan..
Gini namanya sama-sama untung, yg diurut untung badan jadi seger, yang ngurut juga seneng modal minyak tawon doang bisa bikin duit,he..he..
hwaduuh, minta info referensinya (alamat, telepon, de-el-el) doonk gan, bisnya bpk ku jatuh en keseleo. Hatur nuhun pisan.
pak kalau dengkolnya sakit bisa juga di pijat apa tidak !
kerna saya ada anak perempuan yang suka main sepakbola sekarang denkolnya sakit susah dilurusin jalan juga agak susah ! katanya kadang2 kalau pusing kekiri atau ke kanan juga sakit , saya juga sudah pergi dokter tapi bolak balik juga tidak ada berobahnya .
joba pak kasi saya informatie
salam dari saya tonny dan terimakasih
punya nomor telponnya gak..?????