jump to navigation

Pawai dan Karnaval, Hiburan Tahunan Masyarakat Lembang Agustus 29, 2008

Posted by indra kh in culture, Jalan-jalan, Lembang, my-life, serbaneka, travel and places.
trackback

Sabtu 16 Agustus 2008. Kota Lembang siang itu diwarnai cuaca terik, tak sesejuk biasanya. Namun hal itu ternyata tak mampu menyurutkan langkah para penduduk maupun para wisatawan lokal menuju pusat kota untuk menonton perhelatan tahunan: karnaval dan pesta rakyat 2008. Ya, acara rutin yang digelar sehari menjelang HUT Proklamasi RI itu selalu menjadi agenda yang dinanti.

“Kreasi kendaraan tank dari salah satu peserta karnaval (indrakh)”

Sejak pukul 11.00 WIB masyarakat tampak sudah mulai menyemut di jalan-jalan utama kota Lembang. Padahal acara baru akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Pria maupun wanita, baik tua dan muda, anak-anak dan dewasa hingga lansia, murid sekolah, para pegawai, pedagang hingga para balita bersama ibunya, semuanya seakan tumplek blek di sepanjang jalan yang akan dilalui peserta pawai dan karnaval. Semua orang berebut tempat paling strategis untuk menyaksikan iring-iringan yang akan melewati jalan di depan mereka. Bahkan ada yang rela untuk nangkring di atas pohon atau bilboard hingga pos polisi demi mendapatkan view terbaik.

Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Lembang mungkin bisa membayangkan keramaian yang terjadi di kawasan Panorama, sekitar Sesko AU, Kayu Ambon, hingga Legok saat itu. Kemacetan nyaris tak bisa dihindari. Kota yang berada di atas ketinggian 1500-an meter itu seperti jadi lautan manusia dan kendaraan.

“Para penonton lebih memilih jalan kaki ke lokasi ketimbang naik angkot (indrakh)”

Acara semacam ini mungkin tidak terlalu aneh bagi penduduk kota besar yang sering menonton pawai bunga maupun kendaraan hias. Namun bagi penduduk kota kecil seperti Lembang, pawai dan karnaval ini memiliki daya tarik sendiri.

Para partisipan karnaval berasal dari seluruh sekolah, lembaga, maupun perwakilan sekitar 16 desa/ kelurahan di Lembang (Cibodas, Cibogo, Cikahuripan, Cikidang, Cikole, Gudangkahuripan, Jayagiri, Kayuambon, Langensari, Lembang, Mekarwangi, Pagerwangi, Sukajaya, Suntenjaya, Wangunharja, dan Wangunsari). Meraka dituntut untuk menyuguhkan atraksi dan tontonan yang menghibur. Tak ketinggalan juga perwakilan tukang ojeg maupun kusir delman.

“Biar coreng moreng yang penting bisa nampang gaya (indrakh)”

Untuk menghibur warga, para kontestan sudah mempersiapkan penampilan maupun atraksi sejak jauh hari. Ada yang menyiapkan kendaraan hias (misalnya berbentuk tank), ada yang membuat rumah-rumahan dari bahan aqua bekas, lalu persiapan atraksi kesenian (calung, tari-tarian, dan lain-lain), kemudian marching band, cheerleaders, hingga membuat lodong, yakni meriam bambu yang diisi karbit. Para personelnya pun turut berhias dan berdandan. Ada yang sengaja pergi ke salon agar make up-nya matching dengan kostum yang dikenakan, atau berdandan seadanya dengan mencorat-coret wajah secara sembarang. Bagi mereka yang penting wajahnya terlihat coreng moreng dan menutupi wajah aslinya.

“Marching band salah satu kontestan (indrakh)”

Setiap kontingen karnaval memulai aksinya dari kantor Kecamatan Lembang, yang menjadi sebagai pos pertama. Kalau tidak salah seluruhnya terdapat 4 pos penilaian. Di setiap pos tersebut para kontestan harus mempertunjukkan aneka kreasi jagoannya masing-masing agar bisa jadi juara. Pesta rakyat tersebut berakhir sekitar pukul 17.00 WIB. Hingga saat ini saya belum tahu kontestan mana saja yang keluar sebagai kampiun karnaval.

***

Rute tahun ini sebenarnya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bila biasanya rute yang dipilih adalah mengelilingi seluruh pusat kota (Alun-alun, Panorama, Pasar Lembang, dan sekitarnya), maka kini rute yang ditempuh bergeser ke arah wilayah barat. Langkah tersebut awalnya dilakukan untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi setiap akhir pekan. Namun apa daya, perubahan rute tahun ini justru malah kian memperparah kemacetan, yang tidak hanya terjadi di pusat kota namun meluas ke pinggiran.

Meski demikian perhelatan tahunan ini tampaknya akan selalu menjadi agenda yang dirindukan masyarakat Lembang.

Terkait asal-usul kegiatan ini saya sendiri belum tahu persis kapan perhelatan ini dimulai, dan siapa penggagasnya. Mungkin sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu. Menurut penuturan istri saya sih acara karnaval ini sejak ia kecil sudah ada. Berarti sudah lumayan lama juga.

Semoga karnaval tahun depan lebih ramai lagi dan banyak memunculkan ide-ide dan kreativitas baru dari para kontestan, Sehingga ke depan bisa masuk menjadi agenda wisata Jawa Barat.

**

Akhirnya bisa ngeblog lagi setelah ditinggal cukup lama. Aktivitas tulis menulis sebenarnya tidak berhenti, hanya medianya saja yang beda. Mohon maaf bila belakangan ini Anda hanya menemukan postingan-postingan lawas saja. Tak ada yang baru.

Komentar»

1. tukangobatbersahaja - Agustus 29, 2008

karnaval memang sangat saya rindukan.
waktu saya kecil pernah melihat karnaval iringan drumband. meriah sekali……

2. Amma - Agustus 29, 2008

waah…dimana mana banyak karnaval 🙂

3. Oemar Bakrie - Agustus 29, 2008

Syukur masih banyak juga yg bersemangat memeriahkan HUT RI kita, lumayan yg penting niat partisipasinya relatif masih murni (tidak seperti kalau berpartisipasi pada event rame-rame yg lain menjelang pilkada atau pemilu) …

BTW, kalau tulisan di media lain minimal versi resume, link atau malah versi lengkap (kalau tidak melanggar komitmen dengan pihak lain)mungkin ada baiknya bisa di-share di sini. Sekedar ide saja Pak.

4. LieZMaya - Agustus 29, 2008

euleuuuuh rame euy lembang gitu lhooooo
deuh waas kang hoyong kadinya dai, aya carita nu moal kapopohokeun hehe
Wilujeung majeung sasih romadon, hapunteun sagala rupi kalepatan simkuring kang 🙂

5. afwan auliyar - Agustus 29, 2008

wah klo pawai emmang serba luar biasa ….. 😀
luar biasa atraksi nya & atributnya .. 😀

6. kurt - Agustus 29, 2008

pamer budaya secara sukarela dan kolosal ini perlu dilestarikan. Apalagi hiburan yang asli dari diri sendiri kalau tidak dimunculkan dan dimanaj. Inilah kekayaan kita. khas daerah GUE BANGET! kata anak sekarang.

7. peyek - Agustus 30, 2008

wah..rame kang! 😀

ditempat saya juga ada, malah kali ini ada dua kali karnaval, dalam rangka kemerdekaan RI dan dalam rangka menyambut Ramadhan.

8. undercover - Agustus 30, 2008

Pada dasarnya masyarakat kita itu gak yang tinggal di kota yang katanya metropolitan atau yang ada dalam remote zone sekalipun ternyata haus hiburan dan selalu pintar untuk memenuhi kebutuhannya akan hiburan. Karnaval, pasar malem tak akan pernah sepi pengunjung dan penikmat. 🙂

9. Donny Reza - Agustus 31, 2008

Cuma, ya ituu… karnaval di sini suka pake mabok2an sih, jadi ngeri sendiri…

10. Lembang Carnival — Indonesia - September 3, 2008

[…] Hmmm….nice event, maybe Lembang (or Bandung) government can take benefit and make this event to attract tourists. *the idea and pic were taken from here* […]

11. Rayyan Sugangga - September 6, 2008

Paling suka sama marching band 🙂

12. kangguru - September 9, 2008

jadi rindu lembang, kangen kana hayam gantungna kang

13. edratna - September 15, 2008

Terbayang ramenya Lembang….saya dulu sebelum pensiun sering ke Lembang, karena Sendik BRI Lembang termasuk wilayah yang dibawah pengawasan saya. Dulu, suka jalan pagi, dan di daerah dekat Sesko AU, banyak penjual makanan dadakan. O, iya di Lembang juga terkenal susu murninya, enak sekali diminum hangat-hangat.

14. easy - September 16, 2008

asik juga ya merias wajah jadi seperti topeng gitu,
eh tapi kalo siang2 apa ga luntur?

15. AreFun - November 13, 2008

hmmm karnaval lembang.. saya dulu salah satu pesertanya,, pernah ketika sekolah mengirimkan ekskul2nya untuk peserta karnaval.

wah ramenya minta ampun,,, ada perasaan puas aja mengikuti event setauan sekali itu

banyak kenangan…. 🙂

16. fais - Mei 18, 2010

cacad bngt gambarnya smua 🙂

17. richard - Mei 26, 2010

wkwkwkwk berita nya lumayan bagus ya………

18. rinaldi - Juli 12, 2010

masa kecil saya di lembang wakkkkktu sd sy ikut karnaval tahunan di sana… gw kangen ama temen temen aku disana …kapan aku ketemu sama mereka dan aku kangen sama sobatku …..puji astuti dimanaoun kamu berada aku takan pernah melupakanmu POREVER

19. BinTaNG - Maret 29, 2011

Pawai definisinya apa sih ???
susah bgt nyarinya

20. reza aditya - Mei 7, 2011

pawai itu artinya apa sih kok susah nyarinya

21. fredd - Januari 24, 2013

27 tahun yl saat saya masih sekolah di SMP LEMBANG, saya sempat menjadi peserta pawai… jiwa patriotisme sangat terasa
dan sekarang saya kembali ke lembang sebagai instruktur di sendik BRI Lembang.


Tinggalkan komentar