Warung Sate Kambing Yayan Gondrong Mei 27, 2009
Posted by indra kh in food and drink, Jakarta, Jalan-jalan, kuliner, makanan, topics, travel and places.Tags: Jakarta, sate, wisata kuliner
trackback
Sudah sejak lama Warung Sate H. Casmadi identik dengan kawasan Kuningan Barat, tepatnya Jl. KH Abd Rokhim, Jakarta. Namun hegemoni dari warung sate yang kesohor dengan sate kambing mudanya itu perlahan mulai tergeser dengan hadirnya Warung Sate Tegal Yayan Gondrong, yang terletak tak jauh dari Sate Casmadi. Tepatnya di sebelah timur Gedung Cyber, arah menuju Jl. Kapt Tendean.
Satu porsi sate kambing di warung ini biasanya terdiri dari sepuluh tusuk sate yang disuguhkan menggunakan bumbu kecap yang sudah dicampur dengan biji cabai merah. Di atasnya dilengkapi juga dengan acar bawang dan irisan tomat hijau. Jika kurang suka dengan bumbu kecap Anda bisa memilih menggunakan bumbu kacang. Tentu tidak ketinggalan juga sepiring nasi putih.
Berbicara mengenai rasa, daging kambing yang disuguhkan terasa sangat empuk, gurih dan tidak anyir, meskipun jika diamati daging yang dibakar seperti masih setengah matang. Pemilihan jenis kambingnya dan juga cara mengolahnya benar-benar patut diacungi jempol.
Selain sate kambing tentunya akan kurang lengkap jika Anda datang ke tempat ini tidak memesan juga menu sop kambing. Satu porsi sop kambing terdiri dari beberapa potong daging kambing beserta tulang dan lemaknya. Kuahnya dilengkapi dengan irisan tomat merah, daun bawang, kentang, dan emping.
Sate dan sop kambing seperti porsi di atas memang merupakan padanan yang pas, terutama untuk pilihan menu makan siang. Meskipun begitu sebenarnya para pembeli kebanyakan memesan kombinasi keduanya sesuai selera. Ada yang memesan sate hanya 5 tusuk plus sop kambing satu porsi. Ada juga yang lebih memilih memesan sate 10 tusuk dan semangkuk kuah sop-nya saja. Tidak sedikit juga orang yang tertarik untuk mencicipi satenya saja, atau hanya sop kambingnya saja.
Untuk minumannya pilihan di tempat ini sama saja dengan yang lain, seperti teh tawar/teh manis hangat, teh botol, teh poci, atau es jeruk/jeruk hangat. Namun menurut saya sih akan terasa lebih pas jika Anda memilih teh poci untuk minumannya. Manisnya gula batu bercampur dengan cita rasa teh seakan mencairkan atau menetralisir taste lemak yang menempel di lidah.
Oh iya, satu alasan yang membuat saya berpaling dari Sate Casmadi adalah rasa satenya yang telah berubah, tidak selezat biasanya. Begitu juga dengan Sop Kambingnya. Ceritanya begini sekira satu tahun lalu ketika saya melakukan “ritual” mingguan untuk nyate dan ngesop di Warung Casmadi merasakan sesuatu yang aneh, daging kambing pada satenya terasa agak alot dan dibakar terlalu matang. Selain itu cita rasa rempah pada sop kambingnya juga menjadi kurang menggigit. Padahal biasanya meskipun kuahnya terkesan bening namun kaya akan cita rasa rempah yang didominasi merica, pala, dan aneka bawang.
Setelah ditelusuri ternyata para juru masak dan sejumlah personel di Sate Casmadi sudah berganti, bukan yang biasa saya lihat beberapa tahun belakangan ini. Ternyata orang-orang tersebut sudah bedol desa ke Warung Sate Yayan Gondrong. Nah entahlah apakah orang-orang yang terlibat di kedua warung sate tersebut ada hubungan keluarga atau tidak. Yang pasti untuk saat ini Sate Kambing Muda dan Sop Kambing sajian Yayan Gondrong masih yang terlezat.
Hati-hati makan kambing. Ingat kolesterol Mang Indra 😉
Bisnis makanan itu kayaknya mudah meroket untungnya ya Kang. Cuman yang susah itu mendulang loyalitas pelanggan… he he…
Sepertinya perlu dicoba neh . . .
saya siap datang kapan aja… *asal ada yg nraktir*
Kayaknya sedap apalagi minum teh poci gula Jawa.
Itu lokasinya dekat gedung Tifa ya…
harganyaa???
sate plus sop di Jakarta harganya gimana ya mas?
klo di Gresik, terkenal sate Domas, hehehehehe 😀
@ Za: konon kolesterol daging kambing sama dengan daging sapi, malah lebih besar telur ayam
@ Can masagi: konsistensi ya kang
@ Primus: kalau ke Jakarta sayang untuk dilewatkan
@ Devilkazuma: ditraktir pasti semua orang suka, hehe
@ Edratna: tak jauh dari Gedung Tifa, tapi bukan Casmadi, letaknya sangat dekat dengan gedung Cyber (Elektrindo)
@ Lala: satu porsi sate plus sop plus minum sekitar 35 ribu
@ Peyek: 35 ribuan cak, mahal yah? Hehe.
Kalau saya sih dari dulu memang tidak terlalu suka dengan daging kambing. Entah kenapa. Tapi kalau tidak ada menu lain ya dimakan juga sih huehehe…..
Mungkin yang sate Casmadi rasanya sudah berubah karena yang bakar atau mengolah dagingnya sudah berganti orangnya. Kemungkinan loh…….
mantab juga nih, mas indra. memang benar, nyate tanpa sop atau gulai, terasa belum lengkap di lidah, hehe … tegal ternyata mulai menggarap soal2 sate setelah suksesa mengantarkan warteg, hehehe ….
@ Yari NK: Selera orang memang tidak bisa dipaksakan pak, hehe.
@ Sawali: Ternyata orang Tegal kreatif2 dan memiliki semangat yang bagus dalam hal makanan
waduuhh..
langsung laper gw.
sopnya yang bikin gigit jari..
Mantab!!!
boleh jg kpn” mampir ke warungku iaa…
weew, sate paling suka saya ayo traktir yuk
bener-bener kelihatan nikmat tuh…
reviewnya mantab jaya !
kemaren abis dari situ 🙂
ENAK TENAN IKI
Sudah pasti 😀
Maaf alamat warung sate tegal yayan gondrong sudah berubah ke alamat jalan guru mughni No 32 jakarta selatan. di belakang gedung Graha BIP, jadi bagi para penggemar daging kambing muda kami dapat datang ke tempat kami. terima kasih (yayan gondrong)
Terima kasih atas infonya Mas Yayan, saya belum sempat nyoba nih ke tempat yang baru 🙂
Akhirnya ada kesempatan nyicip lagi sate tegalnya Yayan Gondrong di tempat yang baru. Tetap sip! 🙂